NPCI DIY Wajib Utamakan Keguyuban
Fajar Metro – Di samping menjadi wadah pembinaan prestasi bagi atlet-atlet disabilitas, National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) DIY diharapkan dapat senantiasa mengedepankan keguyuban antara atlet, pelatih, dan para pengurus. Harapan tersebut diungkapkan Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X saat menerima audiensi Ketua Bidang Organisasi NPCI DIY, Atok Suhartanto beserta rombongan pada Jumat (13/06) di Gedhong Pareanom, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.
“Ayo bareng, mari kita bersama-sama guyub. Kalau sudah saling guyub, insyallah nanti prestasi akan mengikuti,” ujar Sri Paduka.
Dalam kesempatan tersebut, Sri Paduka turut menyampaikan rasa terima kasihnya atas pendampingan para pengurus dan pelatih NPCI DIY dalam membina prestasi para atlet disabilitas DIY selama ini. Lantaran menurut Sri Paduka, pembinaan yang berkesinambungan kepada para atlet menjadi hal yang lebih penting, di atas prestasi yang diraih.
NPCI DIY pun boleh memiliki target yang ingin dicapai pada event kejuaraan yang diikuti. Namun, Sri Paduka menekankan bahwa dalam mewujudkannya, tidak boleh ada unsur pemaksaan kepada para atlet.
“Jadi saya harap, para atlet tidak memaksakan diri. Tampilah yang terbaik sesuai kemampuan. Jaga emosi dan kesehatannya, agar bisa ikut lomba dengan kondisi nyaman,” ucap Sri Paduka.
Sementara itu, ditemui usai audiensi, Atok Suhartanto menuturkan, kunjungannya beraudiensi kali ini, yakni untuk bersilaturahmi memperkenalkan pengurus baru yang akan segera dikukuhkan. “Rencananya pengukuhan akan dilakukan sekitar tanggal 25 Juni ini. Kami nanti akan mohon kepada Gubernur DIY untuk mengukuhkan,” kata Atok.
Atok menyebutkan, pengurus NPCI DIY yang akan dikukuhkan sekitar 25 orang. Beberapa pengurus NPCI DIY tersebut juga ada yang merupakan atlet disabilitas.
“Tadi pesan Pak Wagub intinya selain membina prestasi olahraga, juga guyub rukun. Jadi guyub rukun, silaturahmi antar atlet, pengurus, dan pelatih itu dijaga keguyubannya atau kekompakan supaya kita pelaku olahraga itu senang. Tidak hanya dituntut prestasi, tetapi ada kenyamanan. Membina olahraga sambil mengondisikan supaya nyaman semuanya,” papar Atok.
Dijelaskan Atok, selama ini NPCI DIY telah hadir di setiap kabupaten/kota DIY dan membina semua cabang olahraga (cabor) yang ada, yaitu sekitar 12 cabor. “Jadi kita komitmennya akan terus merekrut atlet disabilitas. Sebentar lagi kita akan mengadakan talent scouting. Jadi menjaring sebanyak mungkin teman-teman disabilitas untuk nanti dicarikan apa yang cocok olahraganya. Dengan olahraga itu, mungkin ternyata bisa merubah nasib kita sebagai disabilitas,” urai Atok.
Selain itu, pada Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) ke-4 yang akan diselenggarakan akhir Agustus 2025 mendatang, pihaknya pun menargetkan dapat menjaring bibit baru. “Sehingga nanti dengan Pekan Paralimpik Daerah besok ini, bisa ada lapis kedua, ketiga untuk regenerasi atlet. Jadi nanti untuk mewakili DIY di Pekan Paralimpik Nasional besok itu, kita masih bisa punya nama, posisi yang cukup bagus,” jelas Atok.
Atok turut berharap, dengan para pengurus baru yang akan dikukuhkan ini, ke depan, NPCI DIY dapat menjadi lebih kompak, dan semakin memiliki kerja sama yang baik. “Jadi semua program-program bisa dijalankan dengan baik, dan prestasinya atas nama DIY bisa meningkat,” tutur Atok. (AD/Han/Sd)
