Warga Gaza Tolak Skema Bantuan AS – Israel: Rendahkan Martabat dan Abaikan Mekanisme Internasional
Fajar Metro – Warga Gaza tegas menolak rencana Amerika Serikat dan Israel untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza.
Mayoritas warga Gaza menilai, bantuan tersebut merupakan bentuk intervensi politik.
Yakni, merendahkan martabat mereka dan mengabaikan mekanisme bantuan internasional yang telah berjalan.
Warga Gaza menganggap skema ini merupakan bagian dari kontrol asing yang menguat atas kehidupan mereka.
Salah al-Ja’farawi, warga asal Gaza menilai rencana itu tak hanya berpotensi memperpanjang penderitaan, namun juga mengikis hak-hak rakyat Palestina.
“Setelah 18 tahun blokade dan lebih dari 19 bulan perang, masyarakat tidak akan menerima bantuan yang mengorbankan martabat mereka. Bantuan darurat adalah satu hal, tetapi jika rencana jangka panjangnya adalah mengikis hak-hak kami, maka bantuan itu tidak akan kami terima,” tegas dia.
Sebelumnya, Duta Besar AS untuk Israel, Mike Huckabee mengumumkan, sekitar 1,2 juta warga Gaza setara 60 persen populasi akan menerima bantuan makanan.
Bantuan itu akan disalurkan melalui empat pusat distribusi yang tersebar di wilayah itu.
Operasi ini nantinya dikelola Gaza Humanitarian Foundation, lembaga swasta baru.
Selain itu, akan dijamin kontraktor asal AS dengan pengamanan dari militer Israel.
Sementara itu Kepala Badan Bantuan PBB Tom Fletcher menegaskan, pihaknya menolak rencana bantuan kemanusiaan Amerika Serikat untuk Gaza, Jumat (16/5/2025).
Rencana bantuan alternatif bagi Gaza yang diajukan Amerika Serikat melalui Yayasan Kemanusiaan Gaza direncanakan mulai bekerja di Jalur Gaza pada akhir Mei.
PBB menolak terlibat dalam kegiatan tersebut karena dinilai tidak netral dan mandiri. (yp)