11 July, 2025

Donasi Operasional dan Pengembangan Situs FAJARMETRO.COM: Bank BRI 094201033191535 a/n MOH YAMIN Terima Kasih atas Partisipasi Saudaraku Sekalian, Semoga Allah SWT Membalas Kebaikan Saudaraku Semua dengan Berlipat Ganda Aamiin...

11 July, 2025

Donasi Operasional dan Pengembangan Situs FAJARMETRO.COM: Bank BRI 094201033191535 a/n MOH YAMIN Terima Kasih atas Partisipasi Saudaraku Sekalian, Semoga Allah SWT Membalas Kebaikan Saudaraku Semua dengan Berlipat Ganda Aamiin...

GAYAHIDUP

Pemprov DKI Dukung Pembangunan Subway Bali

Fajar Metro – Pembangunan moda transportasi kereta api di Bali akan mendapat dukungan teknis dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Kesepakatan tersebut disampaikan langsung Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno ketika bertemu Gubernur Bali Wayan Koster di Rumah Jabatan Gubernur Bali Jayasabha, Denpasar, Jumat (13/6).
“Hari ini kita melanjutkan MoU tentang perencanaan Bali membangun infrastruktur MRT. Saya mendapat tugas dari Gubernur Jakarta untuk memberikan dukungan penuh terhadap langkah progesif Provinsi Bali dalam mengembangkan sistem perkeretaapian yang modern, yang berkelanjutan,” ujar Wagub yang akrab disapa ‘Bang Doel’ ini kepada awak media. DKI Jakarta merupakan provinsi yang terdepan dalam mengembangkan moda transportasi berbasis kereta di Indonesia. Wagub Rano Karno menyebut Jakarta memiliki kapabilitas dalam aspek perencanaan, pembangunan, pengoperasian, hingga pengelolaan keuangan transportasi berbasis rel.
Pemeran Doel dalam film Si Doel Anak Sekolahan ini yakin pengalaman membangun dan mengelola sistem MRT Jakarta akan membantu efisiensi pembangunan infrastruktur kereta api di Bali yang direncanakan berada di bawah tanah (subway). “Mudah-mudahan MoU ini bisa diwujudkan. Namun tentu saja MRT itu dibangun dalam jangka yang sangat panjang,” lanjutnya. Apalagi, kata Rano Karno, di Bali memiliki pertimbangan-pertimbangan budaya, sehingga membutuhkan perencanaan yang lebih kompleks. “Kalau bawah (tanah) ini tentu pekerjaannya jauh lebih panjang dan biayanya jauh lebih besar. Tapi mudah-mudahan kita bisa cari jalan MRT di Bali ini bisa terwujud,” tuturnya.
Sementara itu, Gubernur Koster menyampaikan beberapa kerja sama antara pemerintah DKI Jakarta dan Provinsi Bali sedang didiskusikan dan dikaji untuk bisa dihidupkan secara konkret dalam beberapa tahun ke depan. Menurutnya, proyek kereta api bawah tanah di Bali saat ini masih dalam proses mencari investor.
Pemprov DKI Jakarta, kata Gubernur Koster  sudah memiliki pengalaman membangun MRT dengan pihak ketiga. Ketua DPD PDIP Bali ini berharap Jakarta bisa membantu Bali untuk menggaet pihak-pihak yang dulu terlibat dalam pembangunan MRT Jakarta untuk turut membantu proyek kereta api di Bali. “Kami berharap Pak Wagub DKI, Perserodanya dan mitranya itu bersama perserodanya Provinsi Bali bisa menjalankan di Bali,” kata Gubernur Koster. Proyek pembangunan sistem transportasi berbasis kereta api di Bali belum jelas kelanjutannya. Terakhir, Pemerintah Provinsi Bali telah melakukan Upacara Pengeruwakan sekaligus Peletakan Batu Pertama Pembangunan Kawasan Transit Oriented Development (TOD) Sentral Parkir Kuta untuk Proyek Moda Raya Terpadu (MRT) Bali Urban Subway di Sentral Parkir Kuta, Kecamatan Kuta, Badung, pada 4 September 2024 lalu.
Kegiatan tersebut juga proses awal dari pembangunan rute Subway Bali pada fase pertama di mana akan melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai-Central Parkir Kuta-Seminyak-Berawa-Cemagi dengan total jarak 16 kilometer. Selanjutnya, nanti pada fase kedua meliputi Bandara I Gusti Ngurah Rai-Jimbaran- Universitas Udayana-Nusa Dua, dengan total jarak 13,5 Kilometer. Fase ketiga Central Parkir Kuta-Sesetan-Renon-Sanur. Kemudian fase keempat meliputi Renon-Sukawati-Ubud, dengan total nilai investasi pada proyek ini sebesar 20 miliar dolar AS (setara Rp 308 triliun, berdasarkan nilai tukar 1 dolar AS = 15.400).
Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya saat itu mengatakan bahwa investor yang terlibat dalam proyek ini, yaitu PT BIP dan PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ), telah mempersiapkan diri dengan maksimal. Kedua perusahaan tersebut telah memesan 8 Tunnel Boring Machine (TBM) atau alat pengebor terowongan yang akan digunakan dalam pembangunan terowongan Subway Bali. Saat itu TBM dengan diameter 7,2 meter direncanakan akan tiba pada bulan April 2025.
Pj Gubernur Mahendra Jaya menyebut bahwa jumlah yang dipesan Bali jauh lebih besar dibandingkan dengan proyek MRT Jakarta yang hanya menggunakan 2 TBM. Ukurannya juga lebih besar dibandingkan TBM yang digunakan untuk MRT Jakarta yang memiliki diameter 6,4 meter. “Ini berarti PT SBDJ dan mitra strategisnya sungguh luar biasa. Saya katakan, Bali harus memiliki yang terbaik, tidak boleh setengah-setengah,” ujar Pj Gubernur Mahendra Jaya saat itu.(rd)