21/01/2025
Nasional

ULANG TAHUN I PESTA SENI BUDAYA NUSANTARA BUNDO KANDUANG CUKUP MERIAH

 

Jakarta,  Acara ulang tahun pertama Pesta Seni Budaya Nusantara “Bundo Kanduang” pada hari kedua, Sabtu (10/6), berlangsung meriah dan padat di City Plaza Jatinegara, Jakarta Timur. Pesan utama yang ingin disampaikan, terutama mengenai Budaya Minang Bundo Kanduang, adalah agar bisa dikenal oleh generasi muda kita yang saat ini hampir melupakan budayanya sendiri. Namun, berkat antusiasme anak-anak muda, terutama siswa SMP, acara ini sukses dengan gemilang, terlihat dari partisipasi mereka dalam lomba Tarian Piring dan Lomba Kreasi Budaya Minang. Menariknya, peserta lomba tidak hanya berasal dari kalangan muda Minang, tetapi juga dari beragam suku lainnya. Hal ini membuktikan bahwa Budaya Minang, khususnya, dan Budaya Nusantara pada umumnya, diminati oleh generasi muda Nusantara.

Acara ini juga menampilkan kuliner khas Masakan Padang, dan dihadiri oleh Bupati Agam Sumatera Barat, Bapak Andri Warman, Kepala Sudin Jaktim, serta perwakilan dari Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta yang memberikan dukungan dan arahan kepada Bundo Kanduang, terutama di Jakarta Timur. Acara ini dihadiri oleh sekitar 150 orang yang telah berkeluarga dan beragama Islam.

Selain pagelaran seni, ada pula wacana seminar mengenai Budaya Minang yang terkenal dengan motto Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, yang mengandung arti filosofi hidup dalam masyarakat Minangkabau, di mana ajaran Islam menjadi landasan dan pedoman perilaku. Selain itu, dilakukan pula pengukuhan Bundo Kanduang Jakarta Timur ke Bundo Kanduang Jakarta Selatan untuk memperluas jangkauan kecamatan di kedua wilayah tersebut, dengan pembentukan Ketua dan Sekretaris terlebih dahulu. Tujuan dari hal ini adalah untuk meningkatkan usaha dan UMKM kuliner Bundo Kanduang dengan semangat “Dari Kita, Oleh Kita, Dan Untuk Kita Sendiri”. Ketua Bundo Kanduang Wilayah Jakarta Timur, Ibu drg. Liza Festary, mengungkapkan harapannya agar para anggota Bundo Kanduang kembali menjaga tradisi Minang, terutama dalam berpakaian adat seperti Baju Kurung, Batik Minang, dan Kain Songket setiap pertemuan. (Agus S)