PP GPI Dukung Ferdy Sambo Bongkar Persekongkolan dan Mafia di Tubuh Polri
Jakarta Pusat, Bertempat di Markas Gerakan Pemuda Islam di Jl. Menteng Raya No. 58 Jakarta Pusat, Rabu (31/8/2022) berlangsung Konferensi Pers Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Islam (PP GPI).
Salah satu sikap luar biasa dan cerdas dari PP GPI adalah mendukung Ferdy Sambo membongkar semua persekongkolan dan para mafia di internal institusi Polri.
Berdasarkan hasil Diskusi Terbatas lahirlah 4 pernyataan sikap atas gonjang-ganjing Kepolisian RI atas kasus kematian Brigadir Josua Novriansyah atau Brigadir J.
Hadir dalam kesempatan tersebut Koordinator dan Sekretaris Ttim Diskusi Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam Khoirul Amin selaku Koordinator dan Rahmat Himran selaku Sekretaris.
Rahmat Himran membuka acara dan selanjutnya Khoirul Amin membacakan Pernyataan Sikap yang merupakan hasil Diskusi Terbatas yang dilaksanakan oleh PP GPI.
Dalam hal ini Kapolri mendapatkan aspirasi dari PP GPI atas ukiran prestasi dan diusulkan mendapatkan MURI (Museum Rekor Duni Indonesia).
Menurut PP GPI dalam sepanjang sejarah institusi Polri belum pernah ada persekongkolan jahat yang begitu sistematis dan masif.
Sebanyak 97 personil Polri pun terlibat di dalamnya dan tengah diperiksa atas keterlibatan mereka.
“Apa yang dilakukan oleh anak, akan menimbulkan dampak yang harus ditanggung oleh bapaknya,” ujar Khoirul Amin.
Adapun 4 pernyataan sikap PP GPI adalah sebagai berikut:
1. Meminta kepada Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk memberikan penghargaan kepada Kapolri terhadap ukiran prestasi yang telah dicapai dalam memimpin Kepolisian Republik Indonesia.
2. Dalam rangka menyelamatkan institusi Polri dan membersihkan Polri dari para mafia, maka kami meminta kepada Presiden Jokowi untuk segera menonaktifkan Kapolri dan membentuk Tim Independen.
3. Untuk menghindari arogansi Polri, kewenangan dan kekuasaan Polri yang berlebihan. Maka kami meminta kepada Polri agar menjadi di bawah Mendagri atau kembali di bawah TNI.
4. Mendukung saudara Ferdy Sambo untuk membongkar semua persekongkolan dan para mafia di internal institusi Polri. Sehingga Polri benar-benar menjadi lembaga penegak hukum yang bersih, humanis dan mengayomi seluruh masyarakat.
Kita ketahui bersama Instruksi Kapolri mengenai pemberantasan perjudian termasuk judi online lalu ramai-ramai didukung Kapolda di seluruh Indonesia dengan melakukan penangkapan.
Anehnya mengapa menunggu Instruksi Kapolri baru tindakan dilakukan oleh Kapolda di seluruh Indonesia? Apakah selama ini sudah mengetahui dan pembiaran?
Harapan darindiakusi tersebut kiranya Polri kembali kepada marwah semula yang sejatinya melayani dan mengayomi masyarakat.