KKP Latih Diversifikasi Olahan Ikan bagi Entrepreneur Baru
JAKARTA, Berlimpahnya sumber daya perikanan air tawar di daerah harus dapat dimanfaatkan para pelaku usaha untuk menciptakan diversifikasi olahan ikan. Dengan adanya program pelatihan diversifikasi olahan ikan yang dilanjutkan program pemasaran olahan ikan, diharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi ikan dan terlaksana penyerapan produk hasil olahan ikan karya anak bangsa,” tegas Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), I Nyoman Radiarta.
Hal tersebut disampaikan Nyoman pada Acara Pengembangan Usaha Olahan Ikan Bagi Masyarakat di Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Mojokerto dan Kota Madiun Provinsi Jawa Timur, yang terlaksana pada tanggal 29-30 Maret 2022. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Banyuwangi atas inisiasi Anggota Komisi IV DPR RI, Guntur Sasono.
Sebagaimana disampaikan Nyoman, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak masyarakat untuk meningkatkan gizi dengan mengonsumsi ikan serta mendukung program prioritas percepatan penurunan angka stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024 serta mendorong peningkatan konsumsi ikan nasional melalui Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan). Pada tahun 2020 s.d. 2024, KKP menargetkan peningkatan Angka Konsumsi Ikan (AKI) nasional dari 56,39 kg/kapita/tahun di tahun 2020 menjadi 62,50 kg/kapita/tahun di tahun 2024. Hal ini berarti, pada periode tersebut KKP merencanakan peningkatan AKI sebesar 6,11 kg/kapita/tahun.
“Pelatihan ini diharapkan dapat diaplikasikan dan dikembangkan untuk meningkatkan keahlian sehingga dapat menjadi bekal munculnya wirausaha baru melalui e-commerce di bidang kelautan dan perikanan. Tentu nantinya olahan tersebut akan kita dorong menjadi produk yang dikemas dengan baik dan menarik. Kemudian diberikan merk, perizinan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kementerian Kesehatan, Dinas Perdagangan, dan sebagainya,” terang Nyoman.
Di samping itu, perlu adanya dukungan penyuluh perikanan guna memonitor dan mengevaluasi terkait perkembangan dan peningkatan produksi setelah pelatihan dilaksanakan untuk meningkatkan produksi dan pemasaran hasil perikanan. Ke depannya Nyoman berharap para peserta dapat merangkul pelaku usaha perikanan lainnya untuk melakukan usaha di bidang perikanan sehingga turut membangun perekonomian perikanan nasional.
Sebagai inisiator, Anggota Komisi IV DPR RI, Guntur Sasono, menilai pelatihan ini sejalan dengan amanat yang disampaikan Presiden Joko Widodo terkait dengan peningkatan produksi dalam negeri. “Semoga dengan kegiatan semacam ini kita dapat meningkatkan potensi produksi UMKM dari industri kerumahtanggaan hingga menjadi produk ekspor. Mari kita tunjukkan kebangkitan produk UMKM khususnya di sektor kelautan dan perikanan guna mewujudkan masyarakat yang sejahtera,” ucapnya.
Kegiatan ini diikuti oleh 200 peserta dengan bentuk pelatihan berupa pembuatan Springroll Ikan, pembuatan Fish Corndog, pembuatan Kekian Ikan dan pembuatan Cheese Ball Ikan.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan KP, Lilly Aprilya Pregiwati; Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Nganjuk, Budi Sujahjono; Kepala BPPP Banyuwangi, Achmad Subijakto; penyuluh perikanan serta pelaku usaha perikanan.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono terus mengajak masyarakat untuk meningkatkan konsumsi ikan. Sebab, mengonsumsi ikan tak hanya baik bagi tubuh tetapi juga bermanfaat untuk perkembangan otak sekaligus meningkatkan kecerdasan.