Berita VideoIbukotaNasional

Kenapa Tik Tok Pilih Investasi di Thailand Bukan di Indonesia? 

Fajar Metro – Indonesia adalah pasar terbesar TikTok, tapi kenapa justru Thailand yang dipilih untuk investasi pusat data senilai Rp130 Triliun?

Ketua Umum KADIN DKI Jakarta Hj Diana Dewi dalam unggahannya di @kadindkijakarta menyatakan beberapa hal yang perlu jadi perhatian serius pemerintah Indonesia mengapa sikap Pemerintah Thailand demikian.

Pertama, Kebijakan pemerintah Thailand yang pro investasi, termasuk insentif pajak dan bebas bea impor untuk komponen penting seperti chips.

Kedua, Regulasi yang lebih menarik. Thailand memiliki aturan Onshoring Data, yang mewajibkan data pengguna disimpan di dalam negeri. Indonesia belum memiliki kebijakan serupa.

Ketiga, insentif pajak yang kompetitif. Thailand dan Malaysia menawarkan bebas pajak hingga 10 tahun bagi perusahaan berbasis teknologi. Sementara Indonesia masih membebankan pajak sekitar 15%.

Keempat, Kemudahan Proses Perizinan. Prosedur perizinan yang lebih sederhana menarik minat investor. Di Indonesia birokrasi yang panjang menjadi tantangan.

Menurut Diana Dewi dampaknya bagi Indonesia dengan regulasi yang belum kompetitif, Indonesia beresiko hanya menjadi pasar konsumen tanpa menikmati manfaat investasi digital.

“Perlu langkah strategis untuk memperbaiki regulasi, memberi insentif yang kompetitif, serta menyederhanakan proses investasi.” Harap Diana Dewi.

“Regulasi yang tidak bersaing, pajak yang lebih tinggi, hingga birokrasi yang berbelit disebut jadi alasannya. Ini jadi alarm keras agar Indonesia segera berbenah.” Tutupnya.(yp)