IbukotaInternasionalNasional

Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Vietnam Kunjungi PPS Nizam Zachman Jakarta 

Fajar Metro – PPS Nizam Zachman Jakarta menerima kunjungan Delegasi Vietnam dari  Department of Fisheries Surveillance of the Ministry of Agriculture and Rural Development, atau Departemen Pengawasan Perikanan Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan, Khamis (3/10/2024).

Kunjungan ini bertujuan untuk membahas berbagai topik penting, termasuk meninjau implementasi FAO Port State Measure Agreement (PSMA) di Indonesia. Kolaborasi ini merupakan langkah maju dalam menjaga kelestarian sumber daya laut dan memperkuat kerja sama di sektor perikanan antar negara.

Ketua Tim Kerja Kesyahbandaran PPS Nizam Zachman Jakarta Nur Alimin mengatakan, bahwa  Kita mendapat kunjungan tamu dari Vietnam, mereka sedang berkunjung untuk mengetahui bagaimana studi banding in implementasi Port State Measures Aggrement (PSMA) Pelabuhan PPS Nizam Zachman Jakarta.

“Tujuan mereka untuk mengetahui bagaimana mekanisme kerja PSMA di PPS Nizam Zachman Jakarta, bagaimana pelaporannya, bagaimana inspeksinya sehingga kapal bisa bongkar muat di dermaga PPS Nizam Zachman Jakarta.”

“Cukup bagus hasilnya dan kita menjelaskan cukup detail kepada mereka, saling bekerjasama. Berharap bagaiman kerjasama antara Vietnam dan Indonesia, baik bagaimana pemasukan kapal yang tergolong dalam PSMA maupun kerjasama lainn kedepannya.” Jelas Nur Alimin.

Sebelumnya Pada Agustus 2024 Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam siaran persnya menyatakan akan perluas kerjasama budidaya perikanan dengan Vietnam.  Setelah sukses di bidang budidaya lobster, kerjasama akan dilanjutkan ke budidaya tuna dan rumput laut.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, kerjasama budidaya perikanan lobster dengan Vietnam telah diimplementasikan di Jembrana, Bali.

Hingga saat ini, budidaya lobster masih berlangsung pada tahap pemeliharaan selama tiga bulan.

Sistem budi daya lobster di Jembrana dilaksanakan dengan mengadopsi teknik yang di terapkan di Vietnam berupa penggunaaan kerangkeng dan pemeliharaan pada kedalaman 15 hingga 20 meter. Serta tata cara perlakuan penanganan benih bening lobster, penyegaran kembali, seleksi dan kontrol kualitas benih bening lobster dari nelayan di Instalasi Karantina Ikan sebelum ditransportasikan lagi pada unit budidaya.

Dalam kunjungannya ke Bali, Wakil Menteri Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Vietnam, Phung Duc Tien menyatakan siap untuk mengimplementasikan kerjasama budidaya perikanan di komoditas tuna dan rumput laut dengan penandatangan perjanjian kerjasama.

Menurut Phung, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam produk budidaya perikanan tuna dan rumput laut.
(yp)