Harga Beras Melambung Mendagri Tito Karnavian Sarankan Rakyat Beralih Makan Jagung dan Umbi-umbian
Fajar Metro – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meyarankan masyarakat untuk mengonsumsi makanan non beras seperti jagung, talas, sagu, ubi jalar, sukun, hingga sorgum karena pasokan beras yang mulai mengkhawatirkan.
“Ada papeda sagu, jagung, talas, ubi jalar, sorgum, ada sukun, banyak sekali yang bisa menjadi bahan pokok, dan itu sehat. Kita tau beberapa jenis beras menggandung gula, enggak bagus bisa menjadi sumber penyakit diabetes mellitus, gula,” jelasnya.
Sejumlah toko ritel juga mulai membatasi pembelian beras yakni sebanyak 10 kg per hari untuk konsumen. Pembatasan tersebut dikonfirmasi oleh Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey dengan tujuan untuk menghindari panic buying akibat el nino.
“Betul, jadi ini sesuai dengan arahan dalam pertemuan dengan instansi terkait, yakni ada Bapanas, Bulog dalam pembicaraan bersama kami peritel. Pembatasan ini antara 2-3 kemasan per konsumen itu maksud tujuannya agar ada pemerataan. Mengingat ketidakstabilan beras akibat badai, el nino, dan impor, dengan impor sekitar 400 ribu ton diharapkan segera tiba. Saat ini sudah masuk 1,6 juta ton, dan sisa 400 ribu ton diperkirakan tiba dalam beberapa hari atau bulan ini. Hal ini diharapkan meningkatkan ketersediaan beras,” kata Roy Mandey.
Beras yang dijual ritel modern umumnya dikemas dengan berat 5 kg per kemasan. Dengan adanya pembatasan, konsumen hanya bisa memborong 2 kemasan beras 5 kg per hari. Pembatasan tersebut tidak akan berlangsung permanen, namun akan dicabut usai 400 ribu ton beras impor masuk ke Indonesia.
“Meskipun El Nino baru mencapai puncaknya pada awal 2024, pemerintah sudah berupaya meningkatkan Cadangan Beras Pangan (CBP) untuk menghadapi dampaknya. Produksi petani menurun akibat dampak El Nino di beberapa daerah,” imbuhnya.
Sumber: https://www.instagram.com/p/CyAdoPuJ6iM/?igshid=MTc4MmM1YmI2Ng%3D%3D