10/12/2024
Nasional

Born Startraining Centre Indonesia-Korea, Berkomitmen Wujudkan Generasi Muda Siap Mewarnai Dunia Entertaiment Internasional

 

 

Jakarta,  Setiap anak punya potensi dan ketertarikan yang berbeda. Tugas orangtua untuk menemukan apa yang diinginkan dan mengembangkannya, bukan memaksa untuk mendalami minat tertentu sesuai keinginan orangtuanya, karena anak sedang dalam masa eksplorasi dan mencoba segala hal.

Mengingatkan kembali akan semangat dalam menyalurkan bakat dan talenta melalui pendidikan informal dan turut mencerdaskan bangsa Indonesia. Miss Sabrina Irine, seorang praktisi tumbuh kembang anak dan remaja terdorong untuk mewujudkan konsep pendidikan informal dengan pengembangan karakter melalui terapi hipnoterapi agar tercipta generasi muda yang mampu bersaing di dunia entertainment tingkat internasional melalui Born Startraining Centre Indonesia-Korea dan Star International di Jakarta Timur.

 

Bertempat di Suite Life @Sedayu City Residence, Miss Sabrina Irine memulai karir sebagai model sejak usia 19 tahun hingga ke mancanegara. Mewujudkan mimpi untuk ikut membagikan pengalamannya dalam sekolah informal dengan meresmikan Born Startraining Centre Indonesia-Korea.

“Dengan diluncurkannya Born Startraining Centre Indonesia-Korea ini, Saya mengharapkan masyarakat dapat lebih menghargai bakat dan talenta anak yang unik sekaligus menjadi tempat menambah wawasan tentang budaya Korea di padukan dengan budaya indonesia” ungkap Sabrina Irine selaku Founder & SEO Born Startraining Centre Indonesia-Korea.

 

 

 

 

Acara presscon juga dihadiri oleh sejumlah tamu undangan, Nesya Anjab & Nabila Desbang (Dinas Pariwisata & Ekonomi Kreatif DKI Jakarta), Anang (Seksi Pemasaran & Parekraf Jakarta Timur), Jarenta Sinaga (GM Operasional Commercial Retail 1 Sedayu City) dan Fahmi Idris (Perwakilan Daya Makara Universitas Indonesia).

“Perwakilan Daya Makara Universitas Indonesia ikut mendukung hadirnya Born Startraining Centre Indonesia-Korea dalam menyiapkan generasi muda Indonesia untuk berkiprah di dunia hiburan yang tidak hanya di Indonesia, tapi juga internasional. Melalui Born Startraining Centre diharapkan dapat menjadi wadah bagi masyarakat dan mahasiswa UI dalam mengembangkan kepribadiannya sesuai dengan bakat dan talentanya”, imbuh Bapak Fahmi Idris dengan wajah sumringah.

Jarenta Sinaga selaku GM Operasional Commercial Retail 1 Sedayu City, dalam kesempatan ini menyampaikan, “Salah satu alasan mengapa kami ingin melakukan partnership dan memberi ruang pada Born Startraining Center, pada saat ini kami melihat bahwa fenomena Korean wave di Indonesia sangat melonjak, terlebih lagi pada kalangan remaja mulai dari music, dance, fashion, sampai pada lifestyle.

Pada tahun 2019, Twitter mengumumkan daftar negara yang paling banyak men-tweet terkait artis Kpop sepanjang tahun 2019 dan Indonesia berada pada peringkat 3 setelah Thailand dan Korea Selatan. Sedangkan untuk penayangan video-video K-pop di Youtube berdasarkan negara, Indonesia menempati posisi ke-2 dengan persentase 9.9% (Won So, 2020), dengan adanya hal tersebut maka kami melihat bahwa Born Star Training Center ini memliki adanya peluang untuk para remaja untuk mengembangkan potensi dalam diri mereka seperti menyanyi, menari, dan dalam menjalankan sebuah peran.”

“Dengan hadirnya Born Startraining Centre Indonesia – Korea dapat membantu untuk mempromosikan kepada dunia internasional bahwa Indonesia mempunyai talenta – talenta yang berbakat didunia entertain yang tak kalah dengan luar negeri, sehingga dapat membantu pariwisata dan ekonomi kreatif saat ini”, kata Nesya Anjab

Untuk masyarakat yang ingin bergabung dengan sekolah informal ini berikut adalah program-program special yang ada di Born Startraining Centre Indonesia-Korea.

School of Entertainment. Berfokus pada pembangunan skill dalam dunia hiburan dari skill dance, vocal, acting, modeling, beserta skill pelengkap seperti etika, social media, personal branding, kontrak, penampilan dan banyak lagi.

School of Professional Make Up. Program yang dirancang untuk memantapkan skill make-up hingga sekelas kemampuan profesional.

 

 

 

 

 

 

 

School of Personality & Communication. Berfokus pada pembentukan kepribadian diri dan teknik komunikasi baik personal maupun public.

Born Startraining Centre Indonesia-Korea menjalin kerjasama dengan sejumlah agensi pencarian bakat Korea, anatara lain SM Entertainement, JYP Entertaiment, YG Entertaiment, Cube Entertaiment, Jellyfish Entertaiment, sehingga membuka lebar kesempatan memulai debut peserta didiknya di Korea.

Informasi lebih lanjut tentang Born Startraining Centre Indonesia-Korea bisa dilihat di instagram @Bornstartrainingcenter atau @Starinternationalofficial

Dalam rangka Grand Opening, Born Startraining Centre Indonesia – Korea menyelenggarakan lomba penulisan artikel terkait Born Startraining Centre Indonesia – Korea dengan menggunakan key word Born Startraining Centre Indonesia – Korea dan Star International dengan hadiah uang tunai untuk 3 artikel terbaik. Lomba Penulisan sampai tanggal 30 Maret 2023 dikirim ke maria.veren72@gmail.com

Tentang ; Sabrina Irine

Sejak Usia 19 tahun sudah menggeluti dalam dunia cat walk Indonesia bahkan sampai ke mancanegara. Kecintaanya pada dunia modeling melahirkan konsep modeling dan pengembangan diri dengan sentuhan hypno terapi, sehingga kurikulum pengajaran lebih baik dalam membentuk karakter seseorang menjadi pribadi yang handal menghadapi tantangan profesi yang ada saat ini. Kesuksesannya didukung oleh keluarga yang mensupport keberhasilannya dalam meniti karir di dunia modeling dan sekolah pengembang diri dan modeling di Indonesia. Kesibukan sebagai seorang dosen di Universitas Indonesia tidak membuatnya terganggu dalam mengatur jadwal belajar mengajar. Menjadi pribadi yang bisa saling berbagi terhadap sesama menjadi motto dalam hidupnya.

 

 

STAR INTERNATIONAL

Sebuah lembaga informal atau sekolah khusus kepribadian dan modeling. Disamping tentunya berbagai bidang seni juga termasuk didalamnya. Sekolah ini didirikan oleh Sabrina Irine, sebagai Founder. Memulai kiprahnya secara resmi pada 2019 di Jakarta. Dengan memiliki siswa sebanyak 100 siswa yang ada di Jakarta dan Bandung sebagai base on-nya saat itu.