Aliansi Aktivis Nasional : Politik Sementara, Jaga Marwah Kampus Selamanya
Jakarta, Aliansi Aktivis Nasional adakan Press Konferensi Tolak Kampus Menjadi Partisan Politik Praktis Dan Selamatkan Kampus Dari Nafsu Birahi Kekuasaan, dilaksanakan di Cafe MUG Coffee Tebet Jakarta, Sabtu (03/02/2024).
Aliansi Aktivis Nasional terdiri dari Alumni berbagai Kampus Jakarta UMJ , UIN Jakarta, Universitas Bung Karno, Universitas Kristen Indonesia, Universitas Al Azhar Jakarta, serta jebolan Kampus UII, UIJ hingga UNY .
Selain itu hadir BEM Universitas Kristen, Forum Komunikasi Santri Indonesia, Alumni Kelompok Cipayung dan lainnya.
Prescon ini bertujuan untuk membicarakan dan mencari solusi atas permasalahan yang terjadi di lingkungan kampus, terutama yang berkaitan dengan praktik politik partisan. Dalam acaranya, Aliansi Aktivis Nasional menekankan pentingnya menjaga netralitas kampus dan menolak segala bentuk intervensi politik dalam kehidupan akademik.
“Kampus harus menjadi tempat yang aman dan kondusif untuk belajar, bukan menjadi ajang politik praktis,” ujar M.Natsir Sahib selaku Ketua Aliansi Aktivis Nasional.
Lanjut Katanya, “Kita harus menjaga kampus agar tetap netral dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan politik apapun dan Kampus harus dijaga tingkat kepercayaan publiknya, dan harus ikut wujudkan Pilpres damai dan aman.
Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah mahasiswa, dosen, dan staf dari berbagai Universitas di Jakarta. Mereka berdiskusi dan berbagi pengalaman mereka tentang isue-isue yang dihadapi di Kampus.
Berikut Youtube Presconnya :
Aliansi Aktivis Nasional juga mengajak semua pihak untuk menjaga netralitas kampus.
“Kita perlu kerja sama dari semua pihak, baik itu mahasiswa, dosen, staff, maupun pihak eksternal, untuk menciptakan lingkungan kampus yang aman dan sehat,” Tambah M.Natsir.
Sementara Teofilus Mian Parluhutan Tampubolon dariĀ Direktur eksekutif GEMOFI/ Gerakan Muda Visionir mengatakan, “Kami sangat mengecam tindakan-tindakan seperti kemarin, dan yang seperti itu sangat tidak elok dan kita akhirilah, dengan menahan diri, jangan menyeret-nyeret marwah civitas akademik.”
” Tindakan adanya guru besar berfoto dan berkomitmen dengan salah satu paslon Capres Amin itu tidak elok, ” Tambah Teofilus Tampubolon.
” Kampus harus menjaga sinergitas kebangsaan dalam memajukan negara Indonesia, dan bukan untuk kepentingan sesaat, dengan mendukung salah satu paslon Capres dan Cawapres, ” Harap Teofilus Tampubolon.
Acara ini berakhir dengan semangat baru untuk melakukan perubahan positif di lingkungan kampus.
” Semoga dengan adanya acara ini, bisa membuka mata banyak pihak tentang pentingnya menciptakan lingkungan kampus yang aman dan sehat bagi semua, ” Tutup M.Natsir.