Bakal Gelar R20, PBNU Undang Paus Fransiskus Hingga Uskup Agung
JAKARTA, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) bekerja sama dengan Liga Muslim Dunia akan menggelar kegiatan Religion Forum (R20) International Summit of Religious Leaders pada 2 – 3 November 2022 di Bali. Kegiatan ini akan meghadirkan tokoh-tokoh agama dunia di antaranya pemimpin tertinggi Gereja Katolik Paus Fransiskus; Sekjen Liga Muslim Dunia Muhammad bin Abdul Karim Al Isa; Grand Syekh Al-Azhar, Syekh Ahmad Al-Thayyeb; pemimpin Gereja Anglikan, Uskup Agung Canterbury Justin Welby; dan pemimpin spiritual asal India Sri Ravi Shankar.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf mengatakan perhelatan R20 International Summit of Religion Leaders telah mencapai persiapan yang matang. “Persiapan untuk R20 sudah sangat baik, sekitar 30 persen lagi, soal teknis yang sudah bisa selesai kita lakukan,” kata Yahya kepada awak media fajarmetro.com , pada Selasa (6/9/2022).
Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang ini menyampaikan sejauh ini komite telah mendapatkan komitmen tertulis dari 15 negara anggota G20 untuk berpartisipasi dalam inisiatif R20.
“Dari 20 negara, sudah 15 negara yang berpartisipasi dan menyatakan siap datang secara tertulis,” ujar kiai yang akrab disapa Gus Yahya itu.
Kemudian sejumlah 60 partisipan juga telah menyatakan komitmennya untuk menghadiri forum pertemuan pemimpin agama guna mencari kesamaan nilai yang dapat memitigasi konflik dan mendorong perdamaian itu.
“Vatikan akan mengirim Cardinal Miguel Angel Ayuso Guixot, dia adalah President of the Pontifical Council for Interreligious Dialogue yang akan menjadi wakil dari Vatikan nanti. Kita juga punya komitmen dari Imam Yahya Sergio Yahe Pallavicini dari Komunitas Islam di Italia. Insyaallah semua akan berjalan lancar,”ujarnya.
Diketahui, R20 diharapkan dapat menjadi forum dialog serta kerja sama antaragama, baik di level nasional maupun mondial. Dimana R20 akan membahas peran agama, khususnya nilai-nilai luhur yang terdapat dalam ajarannya, juga diperlukan dalam penyelesaian krisis di bidang sosial, ekonomi, dan politik.