Launching Buku # Kami Oposisi Karya Mardani Ali Sera
Launching Buku Kami Oposisi karya Mardani Sera dilaksanakan di gedung Abdul Muis DPR Senayan Jakarta, Selasa (4/2).
Buku Kami oposisi dibedah oleh Hidayat Nur Wahid, Haris Azhar, Sandiaga Uno dan Rocky Gerung.
Kedewasaan sistem politik, kita lagi mereformasi Gagasan di medsos adalah buta informasi untuk menyelesaikan masalahnya.
Bagaimana caranya punya informasi dan bisa akses apa yang diperlukannya.
4 juta ASN ( Aparatur Sipil Negara ) ramai bekerja karena telah dilingkungan sistem birokrasinya.
Adanya keperluan masyarakat harus didatang terus pihak ASNnya.
Kepemimpinan Presiden Jokowi-Kyai Maruf Amin menginjak 100 hari kepemimpinannya.
Periode pertama dan kedua Presiden banyak diwarnai kontestasi politik yang cenderung elitis. Tidak sedikit publik yang meragukan komitmen pemerintah untuk menuntaskan janji politik dan revolusi mentalnya.
Publik dikejutkan ketika penantang Presiden Jokowi 2019 dirangkul dalam koalisi menjadi salah satu Menteri elite.
” Pada pemetintahan Jokowi Indonesia mengarah dalam demokrasi elitis”, ujar Mardani.
” Proses demokratisasi di Indonesia seharusnya semakin baik. Kita telah mengalami sedikitnya 5 kali Pemilu langsung. Sangat disayangkan kini kualitas demokrasi malah menurun. Setelah Pemilu 2019, kebanyakan partai justru merapat ke Pemerintah padahal Demokrasi membutuhkan checks and balances, ” tambah Mardani.
Mardani menjelaskan dalam buku ini alasan mengapa demokrasi perlu oposisi. Sehingga tidak ada alasan dalam sebuah negara demokrasi, sangat krusial pula peranan oposisi itu. Salah satu alasannya menurut Mardani adalah agar tidak lahir parlemen jalanan seperti yang terjadi saat ini diberbagai negara di dunia.
